Selasa, 10 Desember 2013

Cerpen Super 7 Cahaya untuk (Nama Kamu) By : Nur Fadilah Syawal



Cerpen
>>>>♡Cahaya untuk (Nama Kamu)♡<<<<


~No Copas
~No Maling
~No Edit
~No ngaku2
~Nobody Nobody But You
( ´) (^_^) (^_^) *cuma nyanyii * 

..Like before read !!
Boleh d share, tpi jangan d copas , apalgi ngedit !
Ɣg copas + edit , gua sumpain JERAWATAN SEUMUR HIDUP , amiin

“Benarkah kau tidak ingin kesana ?”, sekali lagi Fifah menanyakan itu

“Sudah ku bilang tidak !! berhentilah bertanya !”, balas ku kesal

“Baiklah ! kalau begitu aku pulang dulu yah ! maaf sudah mengganggu mu !”, pamit Fifah

Aku tak menjawab lagi. Dan ku dengar suara langkah Fifah yg menjauh dan diakhiri dengan decitan pintu. Sepertinya dia sudah pergi. Itulah yang ku tunggu. Aku menginginkannya pergi, karena jika dia tetap disini, dia akan terus membahas soal si Bryant itu.

Bicara soal Bryant, dia adalah orang yang paling ku benci dalam hidup ku. Karena dia aku seperti ini. Karena dia aku buta. Karena dia aku tak bisa lagi melihat dunia yang indah. Dan karena dia, aku kehilangan semuanya. Sekolah, teman, sahabat, semuanya tidak ada lagi, karena aku cacat ! aku tak bisa apa-apa lagi sekarang ! dan itu karena manusia bernama Bryant !




~~Flashback~~

Hari itu, aku dan sahabat sahabatku, Fifah dan Bryant pulang sekolah seperti biasa. Kami berjalan di bawah teriknya matahari siang. Dengan candaan dan guyonan lucu yang selalu membuat kami gembira.

“Gue berani taruhan, bahkan telor ceplok pun lo gak bisa bikin !”, ledek Bryant

“Yeeh..emang kenapa ? tapi, emang lo bisa ?”, bls ku

“Nggak juga sih :3 “

“Yahh -______- capedeh !!!”, Fifah

“Eh, apaan nih ?”, Bryant merebut kertas ulangan (nama kamu)

“Eh jangan ! itu nilai mtk gue ! jgan lo liat ! “, cegah (nama kamu)

“Kenapa ? ahah, pasti nilai lo jelek deh ! makanya gak boleh di kasi liat ! tapi gue mau liat ah !”, usil Bryant

“Bryaaaaaaant !!”, (nama kamu) mencoba mengejar Bryant. Tapi Bryant berlari menjauh. Akhirnya mereka jadi kejar2an. Tapi mereka tidak sadar bahwa mereka sedang ada di jalan bukan di taman atau lapangan, jadi mereka tdak seharusnya lari2an disana. Dan tiba2
“(Nama kamu) awasss !!”, teriak Fifah

(nama kamu) menoleh , daaaan

TPURUAKKDHH!!! TRAKDHH TRAKDHHH !!!

sebuah mobil yg rem nya blong datang dari arah kiri (nama kamu). (nama kamu) tak dapat menghindar dan akhirya terpental menabrak bagian depan kaca mobil. Fifah dan Bryant berteriak histeris, dan berlari kea rah (nama kamu) yg terluka parah.

Dalam sekejab, orang-orang telah mengerumuni tubuh gadis yg tertabrak ini.  (nama kamu) pun dilarikan ke rumah sakit.

@@@

Fifah, Bryant, dan orang tua (nama kamu) menunggu dgn cemas di depan UGD. Mereka berharap, (nama kamu) masih bisa terselamatkan.

17 menit kemudian …
Dokter keluar dari ruangan dan menghampiri orang tua (nama kamu)

“Bagaimana keadaan anak saya ?”, Tanya Papa (nama kamu) cemas

“Kecelakaan yg dialami anak bapak sangat parah, sehingga menyebabkan ada penggumpalan darah di otaknya, hal itu mempengaruhi saraf mata dan kemungkinan anak bapak akan buta !”, jelas Dokter

“Apa ? enggaak ! nggak mungkin !”, Mama (nama kamu) menangis, “Anak saya tdak mungkin buta dok ! gak mungkin !!!”

~~Flashback Off~

Mulai saat itu, aku menjadi seperti sekarang. Menjadi gadis tak berdaya dengan sebuah tongkat.

Aku seerti ini, karena ulah jail si Bryant ! andai dia tdak merampas kertas ulangan ku hari itu, kecelakaan ini gak bakal pernah terjadi ! aku benci Bryant !!

~~o0o~~o0o~~

Kriiing..kring..

Bi inah segera berlari mengangkat gagang telepon, “Halo, selamat Pagi “, sapa Bi Inah

“Bisa bicara dgn Bu (nama mama kamu) ?”, ucap seseorang di seberang sana

“Oh , tunggu sebentar !” ,, ‘Nyaa… ada telefon !’

“Dari siapa ?”

“Gak tau, nya ?!!”

“Yaudah, kamu kebelakang sana !”

“Baik nya, permisi !”

*balik ke telefon*

“Iya halo !”

“Ini dgn Bu (nama mama kamu) ?”

“Iyah, saya sendiri ! anda siapa yah ?”

“Kami dari rumah sakit Pratiwi, kami ingin mengabarkan kalo anak ibu yg bernama (nama lengkap kamu) telah mendapatkan donor mata !”

“Benarkah ? dokter serius ?”

“Iyah, bu ! ini sumbangan langsung dari pendonor untuk (nama kamu) ! jadi, besok (nama kamu) sudah bisa di operasi”.

“Baiklah, dok. Besok kami akan kesana ! terima kasih !”

Karena saking senangnya, mama (nama kamu) segera menghampiri (nama kamu) di kamar.

“(nama kamu) ! (nama kamu) !”

“Mama kenpa ? heboh benner ?”

“Kamu harus denger ini sayang, kamu dapet donor mata ! dan besok kamu sudah bisa di operasi !”

“Yang bener mah ? kok bisa ? perasaan aku daftarnya baru sebulan yg lalu deh, kok langsung dapet ?”

“Gak tau ! tapi ini katanya khusus buat kamu ! pendonornya sendiri yg menginginkan matanya untuk mu !”

“Oh yah ? baik sekali orang itu ? memang nya siapa dia ma ?”

“Aduh, mama lupa nanya dokternya saking seneng nya -_- ! tapi udahlah, besok jga kita ketemu sama keluarga pendonor !”

“Aku jadi gak sabar , Mam !!”

“Iyah sayang !”

~~**(Nama kamu)’s POV**~~

Aku berjalan menyusuri koridor rumah sakit bersama Mama, Papa, Afifah, dan Nenek ku. Mereka hari ini khusus mengantarku untuk menjalani operasi. Aku sangat senang, sebentar lagi aku akan kembali melihat dunia.

4 jam berlalu…
Operasi pun selesai. Tapi aku belum melihat. Mata ku masih di perban. Kata dokter aku harus menunggu 3 hari untuk melepas perban ini. Barulah nanti aku bisa melihat.

Aku akan dengan sabar menunggu 3 hari itu berlalu. Setiap hari aku di temani Afifah, sahabatku. Setiap pulang sekolah, dia selalu datang untuk menemaniku dan membawa coklat kesukaan ku.

Tapi aku merasa ada yang kurang. Aku merindukan sosok sahabatku yang lain. Aku merindukan Bryant. Aku rindu suaranya. Aku rindu candaannya. Aku rindu dgn lesung pipinya yg sangat dlam itu. Jujur, entah mengapa sekarang aku sudah tdk terlalu membencinya lagi. Aku mulai membenarkan ucapan papa, mama dan Fifah yg mengatakan bahwa Bryant tdak sengaja. Tak seharusnya aku menyalahkannya.

Tapi aku juga sudah terlanjur membencinya, dan menyuruhnya agar tak kembali lagi kehidup ku untuk selamanya.

Andai mata ku bisa menangis, pasti sekarang pipi ku sudah di banjirinya. Haruskah ku katakana pada Fifah untuk memanggilnya ?

“Hey, (nama kamu) ? knapa lo murung ?”, Tanya Fifah

“Eng…enggak ! gue Cuma ngantuk ajh !”, alibi ku

“Oh, kalo kmu mau tidur ajah ! gak papah kok !”

“Terus kamu gak ada yg temenin ?”

“Gak papah kali, (nama kamu) ! gua bisa ngebaca novel sambil nunggu lo bangun ! kebetulan tadi gua abis beli novel baru ! oh atau lo mau gue bacain ?”

“Eh, gak usah ! gua tidur ajh ! lo baca sendiri ajah ! byee !”

Fifah membantu ku untuk berbaring. Kemudian aku coba untuk pergi kea lam mimpi.

~~o0o~~o0o~~

Aku duduk di taman biasa tempat aku, Fifah dan Bryant bermain. Kali ini mata ku tdak gelap ataupun tertutup perban lagi. Aku sekarang sudah bisa melihat, sudah normal. Tiba2 ada yg menghampiriku.

“Hy (nama kamu) !”, panggil seseorang, suaranya sangat tdk asing bagiku.

Aku menoleh ke arahnya , “ Lo ?”

“Iya, ini gue Bryant !”

“Pergi lo !”

“Please, sekali ini gue pengen ngomong ke lo ! tolong lo dengerin gue ! gue janji, abis ini, gue bener2 bakalan pergi dari hidup lo !”

Ak hanya terdiam. Membiarkannya melanjutkan kata2nya. Karena sejujurnya aku juga penasaran.

“(Nama kamu) gue boleh gak minta satu permintaan sama lo ?”

“Apa ?”, entah mengapa aku mengatakan itu.

“Gue mohon, setelah ini, apapun yg terjadi di hidup lo, lo harus tetep jadi (nama kamu) yg ceria ! gue gak mau lo nangis ! tolong lo jangan pernah bikin air mata lo jatuh ! sekalipun menghadapi kenyataan yg sangat menyedihkan dalam hidup lo !”

Aku mengerutkan kening, tapi aku juga mengangguk mantap, “okeh ! gue turutin ! sekarang, lo yg harus turutin janji lo ! pergi lo dri idup gue !”


“(nama kamu) ! bangun sayang ! ini dokter fendy sudah datang !”, ku dengar suara mama membangunkan ku. Ternyata tdi aku hanya bermimpi bertemu dgn Bryant.

“Iyah ma ? ada apa ?”

“Kamu lupa ? hari ini perban kamu akan di buka sayang !”

Oh iyah ! wah, ternyata sudah tiba waktunya ! ini adalah saat paling mendebarkan dlm hidupku. Tuhan, akankah aku bisa melihat lagi ?

Perlahan dokter melepaskan perban yg menutupi mataku selama 3 hari ini. Lalu saat seluruh bagian perban itu kurasakan telah habis, dokter mempersilahkan ku untuk membuka mata secara perlahan-lahan.

Dengan hati-hati aku coba membuka mata. Samar2 ku lihat mama dan papa. Lalu kemudian menjadi semakin jelas. Sekarang aku melihat semuanya ! mama, papa, nenek , Fifah, dokter dan susternya. Aku melihat mereka tersenyum ke arahku. Tuhan, terima kasih !

Mama memelukku. Kami menangis dlm haru. Karena Tuhan telah memberiku kesempatan sekali lagi untuk melihat dunia.

“Ma, apa mama udh ketemu sama keluarga pendonor itu ? aku ingin bertemu mereka ma ! aku ingin berterima kasih pada mereka !”, pinta ku

Mama dan Fifah saling pandang.

“Umm..(nama kamu), biar aku yg akan mengantar mu ke rumah mereka setelah kau di bolehkan keluar dri ruma sakit ini !”, ucap Fifah

“Okey J)”

~~o0o~~o0o~~

“Ngapain sih kita kesini ? harusnya kan kita ke rumah keluarga pendonor mata ku ! Bukan ke rumah si Bryant ! ”, heran ku

“Aku ada keperluan sebentar (nama kamu) ! masa aku mau nemenin kamu, tapi kamu gk mau nemenin aku ?! ayolah, bentar ajh !”, bujuk Fifah

“Okey, ayo kita masuk !”


Kling Nong…Kling Nong …

“Iyah sebentar !”, terlihat seorang wanita membukakan pintu. Yg ku ketahui adalah Mama Bryant.

“Eh, kalian ! ayo silahkan masuk !”, Mama Bryant mempersilahkan

“Kami sudah menunggu kedatangan kalian sejak tadi, soalnya mama (nama kamu) sudah ngabarin klo kalian akan kesini !”

Aku mengernyitkan kening, ‘Sebenarnya apa keperluan Afifah disini ?’

Lalu kami berjalan menuju ke kamar Bryant. Kami kan tamu, harusnya kami dipersilahkan duduk di ruang tamu, bukan ke kamar Bryant !

Ada sensasi tersendiri yg ku rasakan saat memasuki kamar ini. Aku sangat merindukan saat2 aku dan Bryant bermain disini. Tapi, kemana anak itu ?

“Ini nak (nama kamu) !”, mama Bryant menyodorkan sesuatu pada ku.

Aku membuka lipatan kertas itu, dan ku dapati  :

Hy (nama kamu) ! apa sekarang kau sudah bisa melihat dunia mu lagi ? apa kau sudah membaca surat ini dengan mata mu sendiri ? (nama kamu), tahu kah kau, mata siapa yg kau gunakan saat ini ? apakah kau sudi jika mengetahui bahwa mata itu adalah mata ku ? ku harap kau tidak berfikiran untuk melepasnya kembali ! ku mohon jga lah mata itu ! hanya itu yg bisa ku berikan untukmu ! maaf karena aku membuat mu hidup dlm kegelapan dalam berbulan-bulan. Tahukah kau, selama ini aku hidup dalam keterpurukan dan rasa bersalah. Beribu cara telah ku coba untuk menyampaikan maaf pada mu ! tapi ku tau, kau tak akan pernah bisa memaafkan ku. Untuk itu, ku serahkan mata ku untukmu. Aku tau, aku berdosa, karena aku bunuh diri. Tapi aku tdak tau bagaimana lagi caranya untuk memberikan mata ini secepatnya padamu. Biarlah dosa ku kutanggung sendiri. Yg penting, kau bisa tersenyum kembali. Berjanjilah kau tidak akan menangis untukku ! aku tdak ingin kau menangis !


Salam


Bryant

~~@@~~

Apa ini ? benarkah ini ? aku tdk percaya ! Bryant, kenapa kau sungguh bodoh ? kenapa kau membuang hidup mu untukku ? Bryant !! aku tdak mungkin tdak menangisi mu !

Perlahan air bening itu mengaliri pipi ku. Aku memeluk Afifah. Kurasakan Fifah juga menangis. Mama Bryant jga. Kami semua tenggelam dalam kesedihan. Bryant ! ku mohon kembalilah !

“Tante, aku ingin ke makam Bryant !”, pinta ku

“Baiklah, ayo kita kesana !”

~~o0o~~o0o~~

**Author’s POV**
Bunga berguguran di atas gundukan tanah yg masih merah, langit yang mendung menambah suasana semakin terasa hampa dan menyedihkan. Butiran air mata menetes di pipi (nama kamu). Gadis ini terduduk lemah bagai tak ada tenaga lagi. Kepalanya menempel di atas nisan bertuliskan BRYANT SANTOSO, air mata nya terus mengalir bagai tak akan habis, karena kepedihan dan rasa bersalah yg akan terus menyelimutinya.

Tapi tiba2 sepasang tangan yg lembut membelai rambut gadis ini.

“Bryant ?”, (nama kamu) tak percaya

“Aku senang masih bisa melihatmu, (nama kmu) ! ini adalah kesempatan terakhir untuk ku. Karena itu ku mohon, berhentilah menangis ! tolong hargai permintaan ku itu !”

Aku mencoba tersenyum walaupun pahit , “Iyah, aku janji ! aku tdak akan menangis lagi ! aku menyayangimu sahabat ku !”, ucap ku memeluk Bryant, tapi aku malah terjatuh ke atas rumput. Karena sebenarnya Bryant yg tadi adalah imajinasi ku saja.

Tapi aku telah berjanji, aku tdak akan menangis lagi untuk mu sahabatku :_)


~The End~

Abis deh ! gimana ? jelek yah ? typo yah ? gaje yah ? sorry aku bukan penulis handal ! so, byeee !!

Lempar kulkas mu ke tombol LIKE !!

..:: Eneng’dylah ::..

1 komentar:

  1. Menharukan banget..semua cerpen dan cerbungnya baguss.. Hmm sampe nangis aku.,tp lbh nangis cerpen yang "Tapi Bukan Aku"... ;-(;-(

    BalasHapus