Title : Cinta
Untukmu
Author : Nur
Fadilah Syawal
Theme
: Love
Genre
: Let’s check !
Cast
:
~(nama
kamu)
~BD
~Anggi
~Muna
~Other
cast
“Aduh please deh, (nama kamu), udah
berapa liter air mata lo hari ini ? banjir nih Jakarta lama-lama gara-gara lo nangis
mulu !”, canda Muna menghibur saudara sepupunya ini.
(nama kamu) tetap tak bergeming. Masih
terdiam, menatap lurus ke depan, dan selalu ada air mata yang berjatuhan.
“Ayolah Princess galau… udahan dong !
satnite nih, pamali galau di satnite yang cerah ini !”, Muna sepertinya
kehabisan kata2, atau memang ia memiliki koleksi kata2 ngaco yang sedemikian
rupa ._.
“Oke fine, gue nyerah -_- !”, ucap
Muna melangkah keluar dari kamar (nama kamu).
Ayah (nama kamu) dan Ayah Muna adalah saudara kandung. Ayah
(Nama kamu) lebih tua 2 tahun dibandingkan ayah Muna. Mereka berdua sama-sama
sibuk dan sering berada di luar negri. Dan pastinya istri mereka juga mengikut.
Tapi (nama kamu) dan Muna selalu bersikeras untuk bersekolah di Indonesia.
Karena itulah, (Nama kamu) dan Muna tinggal berdua bersama 2 orang pembantu dan
seorang satpam di rumahnya yang cukup besar. Setiap sebulan sekali, orang tua
mereka akan datang menengok. Terkadang juga lebih dari sekali jika tidak
terlalu sibuk.
“Eh, gue mau keluar yah ! Lo mau pesen
sesuatu gak ?”, Tanya Muna kembali membuka kamar (nama kamu).
“Kemana?”, akhirnya kini (Nama kamu)
bersuara
“Kemana ajah, asal bukan disini, bosen
gue liat ada princess galau disini -_- “, Muna
“Gue ikut !”, (Nama kamu) segera
berdiri dan beranjak menuju lemari pakaiannya.
“Okey ! kita siap2 selama 15 menit !
Ketemu di bawah yah !”, seru Muna kemudian menutup pintu kamar (nama kamu) dan
berlari kecil menuju kamarnya.
15 menit kemudian mereka berdua telah
rapi dengan style masing2. Muna dengan gaun selututnya, dan (nama kamu) dengan
kaos dan celana jeansnya, simple.
“Tumben tampilan lo gitu ?”, heran
Muna
“Kita palingan Cuma ke mall, makan,
dan belanja2 doang kan? Ngapain pake rempong ?”, (nama kamu)
“Nyindir gue lo -,- . lo juga biasanya
gitu, bahkan kalo mau jalan sama si Bid *ucapan Muna terputus karena ia sadar
bahwa menyebut nama itu hanya akan memperburuk keadaan.
“Kenapa gak diterusin ? lo mau bilang
BD kan?”, (nama kamu)
“Udahlah gak usah dibahas ! cowok
playboy gak guna kayak dia mah gak usah diungkit lagi ! mending kita have fun
di satnite yang cerah ini !”, Muna menepuk pelan pipi (Nama kamu)
“Daritadi bahasa lo satnite yang
cerah, satnite yang cerah -_- gak ada bintang gitu, dibilang cerah -_- !”,
(nama kamu)
“Gak ada bintang kan artinya bakal
hujan, nah hujan itu merupakan satnite yang cerah bagi para jomblo kayak kita !
yeee kan ?”, Muna menaik-naikkan alisnya
“Bisa ajah lo !”, (nama kamu) tertawa
kecil
~~o0o~~o0o~~
“Ya ampun nih anak…! (nama kamu)
bangun !!”, teriak Muna membangunkan (nama kamu) yang masih sibuk dengan alam
mimpinya.
“Sejam lagi, Mun !”, respon (nama
kamu) dengan mata masih tertutup dan suara lesu
“Astaga nih anak, sadar, udah jam 7
kurang 10 menit !”, ujar Muna yang membuat (nama kamu) bangkit seketika.
Melirik jendela yang benar diluarnya sinar matahari sudah sangat terang. Gadis
ini segera berlari menuju kamar mandi.
“Gue tunggu 5 menit kalo lo belum siap
gue tinggal -,- !”, seru Muna sambil menutup pintu kamar (nama kamu).
15 menit kemudian (nama kamu) menuruni
anak tangga dengan wujud yang masih sangat berantakan. Rambutnya belum disisir,
sepatunya baru terpasang sebelah itupun belum diikat, dan ditangannya tertumpuk
buku-buku yang belum sempat ia masukkan ketasnya.
“Gue bilang kan 5 menit ! kita udah
telat nih, bel masuk udah dari 5 menit yang lalu !”, omel Muna sambil melangkah
menuju mobilnya. (nama kamu) hanya terdiam sambil mengikat tali sepatunya dan
segera berlari mengikuti langkah Muna.
10 menit kemudian mereka telah sampai
disekolah. Muna dan (Nama kamu) berlari tergopoh-gopoh menuju kelas mereka.
Terlihat dari koridor di depan kelas IX.A, anak-anak masih tampak ramai dan
berisik, (nama kamu) dan Muna menghembuskan nafas lega dan berjalan santai
memasuki kelas dan duduk di bangku pertama.
“Tumben telat ?”, ujar Bryant yang
duduk di bangku kedua
“Si princess kesiangan !”, bls Muna
menunjuk (Nama kamu) dengan dagunya
“Princess? (Nama kamu) princess
apaan?”, ledek Bryant
“Princess galau lah !”, ledek Karel
yang duduk di samping Bryant.
(Nama kamu) segera balik badan
menghadap Karel dan memberikan tatapan membunuh.
“Ampuuun!”, Karel menaikkan jari
tengah dan jari telunjuknya sambil nyengir kuda.
(Nama kamu) kembali menoleh ke depan
dan tak sengaja mendapati BD dan seorang cewek yang (nama kamu) ketahui namanya
sebagai Anggi sedang berpegangan tangan sambil ngobrol di depan kelas.
“Norak banget sih ! emang masih jaman
yah pacaran di sekolah -_- “, cibir Muna. (nama kamu) hanya terdiam dan
menempelkan kepalanya ke meja. Wajahnya ia biarkan bersembunyi dibalik lipatan
tangannya.
“Ngiri ajah lo, Mun !”, ledek Bryant
yang membuat Muna berhasil mendaratkan pulpennya di kepala Bryant.
“Wissh~ lu berdua saudaraan sama2
sadis yah -_- !”, Bryant
Bd dan Anggi memasuki kelas dan duduk di
bangku pertama, namun barisan kedua (disebelah bangku Muna dn NK).
“Gimana say, keren kan kemeja pilihan
aku?”, ucap Anggi manja bergelayut di lengan BD.
“Woe, jangan berisik !”, sinis Muna
“Masalah buat lo ?”, respon Anggi
dengan tampang yang sok disangar-sangarkan, padahal gak bisa -,-
Muna memutar bola mata, “Gurunya
kemana sih? Emang jam pertama apa ?”, Muna berbalik menanyai Bryant dan Karel
Bryant tak langsung menjawab, ia
menyerahkan sebatang pulpen pada Muna, “Nih pulpen lo, thanxs udah bikin kepala
gue nyaris benjol!”, ucap Bryant, Muna melongo sambil menerima pulpen itu.
“Oiyah, jam pertama hari ini
matematika, Mrs.Hanna gak bisa masuk gara2 mertuanya meninggal. Jadi hari ini
jam pertama kosong !”, jelas Karel.
Muna hanya ngangguk-ngangguk pertanda
mengerti.
~~o0o~~o0o~~
(Nama kamu) masih mematung, dengan
menongkatkan dagunya pada tangan kanannya. Ajakan Muna untuk makan siang ia tak
hiraukan, walaupun sebanarnya perutnya sudah demo sejak tadi minta makan ._. .
Kembali bulir-bulir bening itu
mengaliri pipinya. Di tangan kirinya terdapat sebuah bingkai dengan foto
dirinya dan seseorang. Seorang yang dulu dicinta, yang dulu selalu ada, yang
dulu tak pernah membiarkannya menangis seperti ini.
3 hari yang lalu, (Nama kamu)
memergoki pacarnya atau lebih tepatnya mantannya yang bernama BD itu sedang
bermesraan dengan seorang yang (Nama kamu) kenal. Ya, Anggi, seorang sahabat
yang dulunya selalu melewati hari bersama (Nama kamu) dan Muna, yang dulu
selalu melontarkan kata “CIE” untuk (nama kamu) dan BD, siapa menyangka,
ternyata ia juga memiliki rasa terhadap pacar eh maksud saya mantan (nama kamu)
tersebut.
Dengan teganya Anggi merebut BD
perlahan, bahkan menawarkan diri untuk jadi yang kedua, sebagai selingkuhan.
Menjijikkan memang. Pacar selingkuh sama sahabat? Sungguh kejutan yang sangat
menyakitkan.
Hari itu (Nama kamu) meminta
penjelasan dari BD, namun BD tak bergeming. Ia tdak mau menjelaskan apapun.
Justru Anggi yang membeberkan semuanya
“Gue pacarnya BD ! Mau apa lo?”, ujar
Anggi dgn tatapan menantang
Mata (Nama kamu) membulat sempurna,
“Apa lo bilang ? gue yang pacarnya BD !”, seru (Nama kamu) tak kalah kerasnya
“Hih, calon mantan pacar lo ! Sayang,
kamu kan udah janji, kalo cewek ini udah tau, kamu akan mutusin dia, iya kan?”,
ucap Anggi manja sambil menggelayuti lengan BD.
“Jadi selama ini lo selingkuh sama
dia, Bid ? wow, hebat banget lo berdua ?! sahabat macam apa lo, Nggi ?”, (Nama
kamu) menunjuk Anggi
BD segera menepis tangan (nama kamu)
kasar. “Dia emang pacar gue ! dan mulai sekarang gue mau kita putus !”, ujar BD
yang berhasil membuat (nama kamu) melongo.
“Putus kamu bilang ? salah aku apa,
Bid ?”, ucap gadis ini kini berlinang air mata
“Salah lo? Salah lo, lo tuh gak pernah
mau pacaran dengan wajar sama gue ! di sekolah, saling tatap ajah kita gak
pernah ! kita Cuma pacaran lewat hp dan dunia maya, bosen gue (nama kamu) ! apa
bedanya dong kalo gue punya pacar sma gue jomblo, kalo gue gak bisa pamerin pacar
gue ke temen2 gue ?! lo tuh pemalu, pake gak mau di tau guru lah, males gue
sama lo !”, sembur BD dengan kata2 yang sangatlah indah ._.
“Jadi tipe lo cewek murahan kayak dia
? oke fine ! kalian berdua tuh gak ada bedanya, CEPU !”, sorry saya juga kelepasan
saking emosinya nulis ini ._.
“Kalo gue ada disitu, udah gue siram
tuh si Anggi pake minuman yang ada disitu !”, ucap Muna yang tiba2 ada
disamping (nama kamu) (?) .
“Ngapain sih lo pake ngeliatin ini
segala ?”, ucap Muna merampas bingkai yang digenggam (nama kamu).
“Gue sayang dia, Mun !”, lirih (nama
kamu)
“Buat apa , (nama kamu) ? percuma lo
sayang ke dia?!! Dia gak perduli lagi sama lo ! dia itu udah di butain sama si
Anggi itu ! lo gak usah lagi deh mikirin mereka !”, Muna
“Tapi gue masih hikss… tetep sayang
sama BD, Mun ! hikkss.. bahkan sama Anggi juga !”, ujar (nama kamu) dengan air
mata yang semakin deras.
Muna segera memeluk sepupunya itu, “Lo
emang baik, (nama kamu) ! gak pantes lo sama si BD ! please lupain dia ! lu
harus move on !”, Muna juga terdengar terisak.
Hari demi hari berlalu. Perlahan (Nama
kamu) mencoba mengikuti kata2 Muna, Move on, oke, itu yang harus dilakukan.
Tidak perduli seberapa sering ia melihat BD bersama Anggi, (Nama kamu) tdak
perlu peduli ! yang perlu ia fikirkan adalah bulan depan mereka akan mengikuti
ujian nasional. Ujian akhir di SMP, dan kemudian ia akan menjadi anak SMA.
~~o0o~~o0o~~
Hari pengumuman kelulusan pun tiba.
(Nama kamu) dan seluruh teman2nya lulus dengan nilai yang cukup memuaskan, yah
walupun ada beberapa yang cukup rendah, tapi itu belum dibawah satndar
kelulusan.
Di hari bahagia itu, seluruh siswa
merayakannya. Ada yang menangis haru, ada yang melampiaskan kesenangan dengan
saling mencorat coret baju, bernyanyi-nyanyi dan sebagainya.
“Mau tanda tangan di baju gue ?”, ucap
seorang gadis menyodorkan spidol pada seseorang yang sejak tadi hanya
menyendiri, ya dia Anggi. Nilainya berada diurutan terbawah. Sepertinya ia malu
akan hal itu. Lalu siapa yang menyodorkan spidol ? ia adalah (nama kamu).
Tidak menyangka?
Anggi meraih spidol itu dan
menandatangani bagian belakang baju (nama kamu).
“Thanxs !”, ujar gadis ini tersenyum
puas, lalu beranjak pergi.
~~o0o~~o0o~~
Beberapa bulan setelah pesta kelulusan
itu, tak ada lagi kabar dari Anggi ataupun BD. Itu karena mereka bersekolah di
sekolah swasta karna nilai mereka yang rendah. Tidak seperti teman2nya yang
lain yang lulus di SMA Negeri dan dapat terus bersama walaupun tidak sekelas.
Bel rumah Muna dan (Nama kamu) terdengar,
“Iya tunggu !”, ucap Muna berlari membuka pintu. Betapa terkejutnya Muna
mendapati yang datang adalah BD??
“Ngapain lagi lo kesini ?”, jutek Muna
tak mempersilahkan BD masuk
“Gue pengen ketemu sama (nama kamu)
!”, bls BD menunduk, mungkin takut dengan Muna yang terkenal galak in ._.
“Ngapain lo nyari dia ?”, Muna
“Gue pengen minta maaf, Mun ! tolong
izinin gue ketemu sama dia !”, pinta BD
“Kenapa? Anggi lo itu udah punya pacar
baru ? trus lo ditelantarin, ditinggalin gitu ajah ?”, Muna
BD akhirnya memberanikan diri menoleh
kea rah Muna, “Tebakan lo benar , Mun ! gue nyesel, udah nyia2in (nama kamu)
buat orang kayak Anggi ! Gue nyesel , Mun ! hati gue sakit !”, BD
“Itu juga yang (nama kamu) rasain
waktu tau lo selingkuh sama Anggi, bahkan dgn gampangnya lo mutusin dia gitu
ajah ! dan sekarang lo kembali, pengen minta maaf lo bilang ? gampang banget lo
bilang ? oh, atau bahkan lo berniat pengen ngajak dia balikan ? sepupu gue tuh
buka ban serep ataupun tempat sampah lo yah !”, Muna
“Gue gak bakal maksa dia balik sama
gue, Mun ! yang gue mau dia mau maafin gue , gue udah punya banyak salah sama
dia !”, BD mulai menangis
“Kenapa lo baru datang sekarang?
Kemana lo waktu (nama kamu) nangis ? bahkan air mata lo sekarang udah gak ada
artinya lagi, Bid !”, Muna
“Maksud lo apa?”, BD
“Lo pengen ketemu (Nama kamu) kan?”,
Muna
“Iyah ! gue pengen banget ,Mun !
please izinin gue ketemu sama dia !”, pinta BD
Muna menutup pintu rumahnya dan
menarik lengan BD masuk ke mobilnya.
“Kita mau kemana?”, heran BD
“Nanti lo juga tau !”, ujar Muna
sambil menyetir.
“Ke..kenapa kita kesini, Mun?”, lirih
BD semakin heran ketika ia ditarik Muna ke pemakaman.
“Liat itu !”, Muna menunjuk sebuah
nisan bertuliskan (NAMA KAMU) *gak minta2 loh ini ._.
Kaki BD langsung melemas, tak mampu
lagi menopang dirinya berdiri, ia langsung terisak memeluk nisan tersebut.
“2 bulan yang lalu (Nama kamu)
meninggal. Leukemia. Gue sendiri juga kaget pas dengernya. Setelah sekian lama
ternyata (nama kamu) menyembunyikan penyakit itu dari semua orang. Gue baru tau
setelah ia dilarikan ke rumah sakit di saat2 terakhirnya. Temen2 semuanya udah
tau, tapi kita gak mau kasi tau ke lo ataupun ke Anggi, karena kita tau, kalian
pasti gak akan peduli !”, jelas Muna dgn menangis
“Gue nyesel Mun ! gue nyesel bahkan
gue belum minta maaf ke dia sebelum dia pergi !”, BD tak sanggup melanjutkan
kata2nya
“Dia udah maafin lo ! bahkan sebelum
lo minta maaf ! dia gak pernah benci sama lo ! dia selalu sayang sama lo bahkan
dia masih sayang dan nganggep Anggi sahabatnya. Sering gue nyuruh dia ngebunuh
perasaan itu ke lo, tapi gak bisa, rasa itu selalu tumbuh subur di hatinya buat
lo ! bahkan disaat terakhirnya dia masih berharap lo dateng , tapi itu gak
mungkin !”, Muna juga sudah tidak sanggup lagi
“Gue juga nyesel !”, ucap seseorang
yang tiba2 berdiri di sisi sebelah makam
(nama kamu)
“Anggi?”, BD dan Muna bersamaan
“Gue udah tau semuanya dari Karel dan
Bryant ! gue tau sejak seminggu yang lalu, makanya itu gue sengaja macarin
cowok lain dan biarin BD mutusin gue. Gue mau tunjukin ke BD kalo gue bukan
cewek yang baik buat dia, Cuma (nama kamu) lah yang terbaik. Sorry waktu itu ge
terlalu terobsesi sama anak baru yang jadi cowok terkeren di sekolah, tapi
ternyata cowok itu sukanya sama (Nama kamu), sahabat gue. Tapi teganya kenapa
gue ngerebut cowok itu dari dia? Sebenarnya sikap (nama kamu) ke gue di hari
kelulusan itu udah mengetuk pintu hati gue, gue tau dia baik, gak dendam ke
gue. Bahkan nganggep gue sahabatnya.”, ucapan Anggi terhenti Karen isaknya.
Muna segera menubruk tubuh gadis ini,
“Gue percaya Anggi yang dulu asti
kembali ! gue tau lo baik ! bahkan waktu itu gue gak nyangka lo tega ngelakuin
itu ke (nama kamu) ! tapi gue yakin, (nama kamu) gak akan dendam ke lo !”,
lirih Muna memeluk sahabat lamanya ini.
Rintik pun mulai menjatuhi bumi. Dan
perlahan-lahan berubah menjadi hujan yang deras. Siang ini hujan menyelimuti
kesedihan yang dirasakan 3 sahabat ini. Tapi yang pasti, berapa pun air mata
yang mereka keluarkan, sampai membuat Jakarta banjir sekalipun, itu tidak akan
membuat (Nama kamu) kembali ke sisi mereka.
~The
End~
‘yeay
abis !! Gimana ? Berantakan yah ? Ancur banget yah ? Lebay yah ? Sorry
deh, aku bukan penulis handal.
..::Eneng’dylah::..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar